About

Sejarah Motor klasik di Indonesia
Motor-motor klasik ber cc menengah dan besar. Rata-rata putaran mesin alias rpm-nya rendah, bunyi knalpotnya mantap dum, dum, dum.
BSA
Birmingham Small Arms Company adalah pabrik senjata yang sukses memproduksi sepeda motor. Setelah PD II produknya merajai Eropa, juga meng ”interverensi” pasar Indonesia. Type yang populer disini adalah C12, 250cc keluaran tahun 1956 dan Godenflash Twin 650cc tahun 1957.
NORTON
Diproduksi oleh Inggris dari pabrikan Norton Motorcycles, juga di Birmingham. Norton terkenal diawal 60an berkat prestasinya di arena balap.
Yang terkenal disini adalah type ES2 500cc keluaran tahun 1952, yang diimpor resmi Pemerintah Indonesia untuk meremajakan kendaraan para Petugas Lapangan.
ARIEL
Jangan dikaitkan dengan nama penyanyi yang itu yah, ini nama motor yang terkenal ketika itu. Para Bujang yang mengendarai motor ini jaman Elvis tidak saja membuat para Dara klepek-klepek, tapi juga akan membuat mertua pun melirik.
Diproduksi oleh Ariel Motorcycles juga di Birmingham, Inggris, yang kemudian merger dengan BSA pada tahun 1944. Model tahun 1956 Huntmaster 650cc ini cukup terkenal disini dan sekarang jadi buruan kolektor.
JAWA
Betul, asli mereknya Jawa! Tapi bukan bikinan Indonesia melainkan Ceko, dan gak ada hubungannya sama sekali dengan Jawa yang pulau atau Jawa yang suku di Indonesia. Nama ini kreasi dari sang pendiri pabrik Frantisek Janecek yang membeli pabrik Wanderer tahun 1929. Gabungan Janecek dan Wanderer ini lalu jadilah Jawa! Populasinya lumayan tinggi saat itu, meskipun tak cukup bergengsi seperti Ariel.
PUCH
Motor yang juga cukup tinggi populasinya saat itu. Pabrikan asal Austria yang sudah berproduksi sejak 1898 ini baru mulai masuk pasar Indonesia setelah PD II, sekitar tahun 1953-1954. Yang populer disini adalah yang ini, 250 cc tahun 1960.
TRIUMPH
Dibuat oleh Triumph Engineering Co. Ltd dari pabriknya di Conventry Inggris. Motor Triumph di Indonesia masuk sekitar tahun 1951, setelah perusahaan ini merger dengan pesaingnya BSA. Tahun 1983 perusahaan ini bangkrut dan menjelma menjadi Triumph Motorcycles. Meskipun populasinya tidak sebanyak BSA, Norton, Ariel dan Jawa.
Triumph Tiger 100 (T100), 500cc tahun 1954, cukup banyak berseliweran di jalanan. Ciri khas motor ini adalah suaranya yang relatif lembut dibanding dengan yang lain. Padahal kapasitas mesinnya cukup besar dan larinya yang lumayan kencang.
BMW
Soal motor yang satu ini gak usah berpanjang ria lah. Merk ini juga masih eksis sekarang. Ketika itu yang populasinya banyak disini adalah type R23, R25, R27 dan R51.
HARLEY DAVIDSON
Meskipun dahulu, motor yang lazim disebut HD ini belum jadi motor klangenan seperti sekarang, motor ini sudah cukup terkenal sebagai “raja”nya motor. Seingat saya importir resmi motor ini belum ada. Yang beredar secara luas adalah motor bekas pakai tentara dan polisi yang kepemilikannya berganti ke pribadi (dump). Entahlah kalau ada sumber lain misalnya sebagai barang tentengan. Tapi yg banyak kluyuran di jalanan sampai tahun 70an adalah yang tahun-tahun 1941 sampai 1951. Nyaris semua bermesin kecil 750 cc (Buat HD, kapasitas mesin segitu tergolong HD banci).
Selain yang type di atas, beredar juga motor yang bertype Scooter.
Scooter? Yaaah yang seperti itulah bentuknya.
VESPA
Di belahan dunia manapun, motor type Scooter ini di dominasi oleh merk Vespa. Konon katanya (yang ini gak jelas sumbernya, tapi menurut teman-teman Vespa Club), populasi Vespa di Indonesia ini terbesar ke 3 di dunia di luar negara asalnya (setelah AS dan India). Konon juga Vespa tertua yang masuk ke Indonesia tahun 1952. Konon juga tipe VM2 125 tahun 1954 yang di pasaran saat ini harganya selangit.
LAMBRETTA
Selain Vespa, tahun-tahun jadul itu juga diramaikan oleh scooter lain merknya Lambretta, meskipun populasinya tidak terlalu banyak, asal Italia juga. Pabriknya sudah tutup tahun 1972.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar